1.
PENDAHULUAN
Bagi sebagian masyarakat,
terutama yang tinggal di daerah pantai, ikan bawal bukanlah barang aneh. Ikan
yang ditangkap di laut ini banyak dijual di pasar maupun swalayan. Ikan bawal
mempunyai daging yang rasanya enak dan kandungan gizinya tergolong tinggi.
Tak heran bila ikan bawal sangat
digemari masyarakat. Namun, karena harganya cukup mahal, tidak semua lapisan
masyarakat mampu membelinya, terlebih bagi orang yang berpenghasilan pas-pasan.
Akhir-akhir ini muncul ikan jenis baru yang
namanya sama, tetapi lingkungan hidupnya berbeda. Bawal jenis baru ini hidup di
air tawar, bukan
di laut. Karena bentuk
tubuhnya mirip dengan
bawal laut dan hidupnya di air tawar, maka masyarakat menyebutnya bawal
air tawar. Di kalangan petani ikan, ikan ini cukup disebut bawal. Rasa daging
dan kandungan gizinya tidak kalah dengan bawal laut. Akan tetapi,
harganya tidak mahal
dan bisa dijangkau
oleh berbagai lapisan masyarakat sehingga wajar saja bila ikan ini pun
banyak dicari orang.
Dari Ikan Hias Menjadi Ikan Konsumsi
Ikan bawal air tawar di
Indonesia mempunyai sejarah sedikit berbeda dengan jenis ikan lainnya. Sebagian
besar ikan yang ada di Indonesia, hiasanya kalau tidak dijadikan sebagai ikan konsumsi, Ikan
tersebut dijadikan ikan hias. Namun, ikan bawal air tawar justru bisa berfungsi
kedua-duanya. Pada saat benih, bawal air tawar dijadikan ikan hias, sedangkan
ikan yang sudah besar dijadikan ikan konsumsi. Sampai sekarang selain
diperjualkan sebagai ikan hias, bawal juga diperdagangkan sebagai ikan
konsumsi.
Bawal air tawar menjadi
ikan hias boleh dibilang wajar karena bentuk tubuhnya cukup unik, pipih seperti
ikan discus. Selain itu, warnanya menarik, gerakannya mempesona, dan mempunyai
sifat bergerombol bila dipelihara dalam jumlah banyak. Oleh karenanya, ikan
ini, terutama yang masih kecil, sering dipelihara dalam akuarium yang dipajang
di dalam rumah.
Menjadi ikan konsumsi,
bawal pun juga boleh dibilang wajar karena pertumbuhannya cepat dan dapat
mencapai ukuran besar (500 gram). Dari hasil uji coba di Balai Budidaya Air
Tawar Sukabumi dan pengalaman beberapa orang petani di Bogor dan Sukabumi,
bawal yang berumur 6 minggu sudah bisa mencapai berat 3 gram, umur 12 minggu
bisa mencapai 25 gram, umur 6 bulan sudah mencapai ukuran konsumsi, yaitu 500
gram. Di habitatnya, ikan bawal dapat mencapai berat 30 kg.
Ikan Negeri Samba
Dilihat asal usulnya, bawal
bukanlah ikan asli Indonesia, tetapi
berasal dari negeri Samba, Brazil. Ikan ini dibawa ke Indonesia oleh
para importir ikan hias dari Singapura dan Brazil pada tahun 1980. Selain ke
Indonesia, ikan bawal pun sudah tersebar hampir ke seluruh penjuru dunia. Di
setiap negara, ikan ini mempunyai nama yang berlainan. Di Indonesia ikan ini
disebut bawal karena mirip dengan bawal laut; di Amerika dan Inggris disebut
red bally pacu karena bagian perutnya berwarna kemerahan; di Peru disebut
gamitama; dan di Venezuela disebut cachama. Di negara asalnya, ikan ini disebut
tambaqui. Adapun nama ilmiahnya adalah Colossoma macropomum.
Meskipun kedudukan ikan
bawal belum bisa disejajarkan dengan ikan-ikan konsumsi lainnya, tetapi
kehadirannya memiliki arti tersendiri, terutama dalam memperkaya khasanah ikan
budidaya di Indonesia. Bila telah populer, tidak menutup kemungkinan ikan bawal
dapat mengalahkan kedudukan ikan-ikan lainnya.
Usaha pembesaran dilakukan dengan
maksud untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh
konsumen. Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen,
baik secara monokultur maupun polikultur. Bawal air tawar saat ini banyak
diminati sebagai ikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan di Kabupaten
Magelang. Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain :
- Pertumbuhannya cukup cepat
- Nafsu makan tinggi serta
termasuk pemakan segalanya (OMNIVORA) yang condong lebih banyak makan dedaunan
- Ketahanan yang tinggi
terhadap kondisi limnologis yang kurang baik
- Disamping itu rasa
dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami
2.
PERSIAPAN KOLAM
Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal
dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya. Persiapan kolam ini
dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup.
1.
Mula-mula kolam dikeringkan sehingga tanah dasarnya
benar-benar kering.
Tujuan pengeringan tanah dasar antara
lain
a.
Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau
kompetitor (penyaing makanan).
b.
Mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa
beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam.
c.
Memungkinkan terjadinya pertukaran udara (aerasi)
dipelataran kolam, dalam proses ini gas-gas oksigen (02) mengisi celah-celah
dan pori-pori tanah.
2.
Sambil menunggu tanah dasar kolam kering, pematang kolam
diperbaiki dan diperkuat untuk menutup kebocoran-kebocoran yang ada.
3.
Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu
dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter
persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama
maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan.
4.
Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini
dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan
atau buatan. Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 - 50 kg/100
m2 dan TSP 3 kg/100 m2. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang
sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan.
5.
Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air
setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah
sedidit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai
ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau
terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).
3. PEMILIHAN DAN
PENEBARAN BENIH.
1.
Pemilihan
benih.
a.
Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih
yang baik ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik.
b.
Adapun ciri-ciri benih yang baik antara lain Sehat,
Anggota tubuh lengkap, Aktif bergerak, Ukuran seragam, tidak cacat, Tidak
membawa penyakit, jenis unggul.
2.
Penebaran
benih
Sebelum benih
ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi
stress saat berada dalam kolam. Cara adaptasi : ikan yang masih terbungkus
dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai
dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah
sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan
sedikit demi sedikit kedalam
plastik tempat
benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih
ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.
4.
KUALITAS PAKAN DAN CARA PEMBERIAN
Kualitas dan kuantitas pakan sangat
penting dalam budidaya ikan, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dergan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang
baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat
maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora
maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan
diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang
dipelihara). Pemberian
pakan dapat ditebar secara langsung.
5.
PEMUNGUTAN HASIL
Pemungutan hasil usaha pembesaran
dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan
bawal telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4
ekor/m2. Biasanya alat yang digunakan berupa waring bemata lebar. Ikan bawal
hasil pemanenan sebaiknya penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak
sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.
Diposkan oleh Hari Sampurno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar