Kamis, 26 Juli 2018

PEMBESARAN IKAN NILA DALAM KOLAM




      
Ikan nila merupakan jenis ikan untuk konsumsi dan hidup di air tawar ikan ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling sering dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat. Dengan teknik budidaya yang sangat mudah serta pemasarannya yang cukup luas sehingga budidaya ikan nila sangat layak dilakukan baik skala rumah tangga maupun skala besar atau perusahaan.
Sumber daya alam berupa perairan tawar (fresh water ) memiliki potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya ikan mas. luas perairan umum di indonesia yang terdiri atas sungai, rawa, serta danau alam, dan buatan seluas hampir mendekati 13 juta hektare. Hal ini merupakan potensi alam yang sangat baik bagi pengembangan usaha perikanan di indonesia. Jadi, bila dibandingkan dengan luas perairan yang ada, hasil budidaya ikan air tawar di indonesia tentu belum maksimal.
Karya tulis yang kami buat ini merupakan pengembangan dari hasil kerja keras para ahli dari berbagai disiplin ilmu yang terhimpun  dan dari hasil-hasil penelitian para ahli yang sudah pernah publikasikan melalui media massa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada sumua anggota kelompok yang turut serta dalam penyelesaian karya tulis ilmiah  ini, kami ucapkan terima kasih semoga harapan kita bersama mendapat ridho dari Allah SWT,aminn.
Kami menyadari bahwa penyusunan karya tulis  ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kami memohon ma’af yang sebesar-besarnya.


Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut :

Kelas : Osteichthyes

Sub-kelas : Acanthoptherigii

Crdo : Percomorphi

Sub-ordo : Percoidea

Famili : Cichlidae

Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis niloticus

Terdapat beberapa jenis nila yang dikenal di masyarakat antara lain : nila biasa, nila merah (nirah), nila albino, nila gesit, dan nila gift

Persyaratan Lokasi Budidaya Ikan Nila

Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung tidak berporos jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi.
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan yang dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di kolam dan tambak angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm.
Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan baik di air arus deras.
Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8.
Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30 ºC.
Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.
Persiapan Kolam

Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan ikan nila. Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan secara maksimal dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

Pengeringan kolam.
Perbaikan pematang saluran pemasukkan dan pengeluaran.
Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2.
Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.
Pengisian air kolam.
Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida.
Untuk mencegah hewan/ikan lain masuk maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air.
Kedalaman air 80 – 150 cm kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya biarkan air tergenang.
Ada dua cara penggunaan probiotik yang bisa dimanfaatkan petani Lele untuk mendongkrak hasil kolamnya.
Probiotik untuk menggemburkan dasar kolam sekaligus memelihara kualitas air. Probiotik ini cukup diguyurkan ke air kolam pada pagi hari setiap dua minggu sekali supaya air selalu sehat, tidak blooming dan penuh dengan plankton sebagai pakan alami.
2. Probiotik untuk memacu pertumbuhan ikan sendiri sekaligus membentengi dari kemungkinan terkena penyakit atau stres. Probiotik itu harus dicampurkan ke pakan, pakan pelet ataupun daun-daunan .
Penebaran ikan nila dilakukan setelah 5 – 7 hari pengisian air kolam.
Penebaran Benih Ikan Nila

Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor. Untuk mengetahui cara membuat bibit ikan nila unggulan silahkan lihat.

Pemberian Pakan

Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini bisa terdiri dari dedak, ampas kelapa, sisa-sisa makanan dapur dan pelet dengan ukuran protein 20-30%, lemak 70% (maksimal) karbohidrat 63 – 73%. Umumnya pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam sehari secara adlibitum yakni pada (pagi, siang dan sore).

Penyakit Ikan

Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran baik dan sebagainya. Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut. Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila maka semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal. Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.

Pemanenan Ikan Nila

Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 – 6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang bevariasi yaitu antara 400-600 gram/ekor. Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal maka pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap. Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang. Dalam budidaya ikan nila tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kolam yang terbuat dari semen taupun langsung menggunakan tanah melainkan juga dapat menggunakan kolam yang terbuat dari terpal.
Diposkan oleh Munawaroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar