Ikan merupakan salah satu bahan
makanan yang mengandung berbagai macam zat nutrisi. Sebagai salah satu sumber
protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (omega-3, Eicosapentaenoic
acid /EPA, Docosahexanoic acid /DHA), yodium, selenium, flourida, zat besi,
magnesium, zink, taurin, coenzyme Q10. Disamping itu, ikan juga mengandung
kalori yang rendah. Kekerangan mempunyai kandungan zat gizi yang hampir sama
dengan ikan. Sedangkan Crustacea mengandung dua kali lebih banyak kolesterol
dibanding ikan dan molusca diklasifikasikan makanan yang tinggi kolesterol.
Namun demikian, kandungan omega-3 dan nutrisi lainnya dalam Crustacea dan
mulusca juga tinggi. Bahkan beberapa ahli nutrisi juga mengungkapkan tingginya
kolesterol dalam makanan tidak selalu menjadi prediksi tingginya kolesterol
dalam darah. Oleh karena itu, mengkonsumsi Crustacea dan mulusca dua kali
seminggu masih memiliki efek positif yang lebih besar dibandingkan dengan efek
negatifnya.
§
Selenium
Selenium sudah diakui sebagai
unsur esensial bagi manusia dan merupakan bagian penting dari enzym yang
berperan dalam membuat antioksidan. Selenium membantu mencegah kerusakan DNA
yang disebabkan zat kimiawi dan radiasi. Hasil penelitian pada hewan percobaan
menunjukkan kekurangan selenium menimbulkan gejala pertumbuhan lambat;
dystrophy otot dan necrosis jantung, ginjal dan hati. Bagi daerah/negara yang
tingkat kandungan selenium dalam tanahnya rendah seperti Australia, maka
mengkonsumsi ikan menjadi faktor yang amat penting untuk mencegah kekurangan
selenium.
§
Co-enzyme Q10
Ikan adalah salah satu sumber
co-enzym Q10 yang sangat baik. Walaupun lebih dari 40 tahun yang lalu co-enzym
Q10 telah dikenal berfungsi sebagai suatu antioksidan, namun baru akhir-akhir
ini mendapat perhatian berkaitan dengan sumber makanannya. Konsentrasi co-enzym
meningkat dibawah pengaruh tekanan seperti latihan fisik dan dalam kondisi
degeneratif otak, seperti penyakit kepikunan/alzheimer. Dilaporkan juga bahwa
konsentrasi co-enzym menurun pada beberapa penyakit termasuk penyakit
degenerasi otot dan carcinomas hati. Walaupun co-enzyme Q10 dapat dibangun
dalam tubuh, namun asupan dari makanan masih sangat diperlukan.
§
Taurin
Seafood banyak mengandung taurin.
Asam amino ini telah diketahui berperan dalam formasi dan ekskresi garam
empedu, yang dipecah menjadi kolesterol. Taurin juga berperan dalam fungsi
retina dan fungsi kognitif.
§
Asam lemak tak jenuh
Seafood mengandung asam lemak tak
jenuh omega-3, Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA) yang
sangat tinggi. Kandungan omega-3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber
protein hewani lain seperti daging sapi dan ayam. Daging babi bahkan sama
sekali tidak mengandung omega-3. Tubuh manusia dapat membentuk beberapa tipe
asam lemak, namun demikian asupan asam lemak essensial khususnya asam lemak tak
jenuh omega-3 dan omega-6 masih diperlukan. Sumber utama omega-3 adalah seafood
dan tanaman seperti kacang kedelai, kanola, biji rami. Sedangkan sumber utama
omega-6 juga ditemukan dalam semua jenis seafood seperti Crustacea, mulusca,
ikan dan tanaman seperti bunga matahari, jagung dan kedele. Konsumsi makanan
yang berasal dari tanaman yang mengandung omega-6 menyebabkan rasio omega-3
dengan omega-6 menjadi rendah karena kandungan omega-3 pada tanaman jauh lebih
rendah dibanding makanan dari ikan. Konsumsi ikan secara teratur memegang
peranan penting dalam memenuhi rasio omega-3 dan omega-6. Untuk pencegahan
terhadap kekurangan asam lemak esensial, ahli nutrisi menyarankan manusia harus
mengkonsumsi tidak kurang dari 2,4% dari total asupan omega-6 dan 0,5-1,0% dari
total asupan omega-3.
§
Energi
Dalam kehidupan manusia setiap
hari sering mendengar istilah energi. Energi berasal dari kata Yunani yaitu En
yang berarti in dan Ergar yang berarti work, dari arti kata asalnya energi
dapat didefenisikan sebagai kapasitas atau sesuatu yang dapat diolah kedalam
bentuk kerja atau kemampuan untuk bekerja. Bentuk energi dalam kehidupan
manusia dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya yaitu energi mekanik, energi
panas,energi listrik dan energi molekuler. Energi akan ada dan hadir dalam
setiap bentuk yang berbeda dan disesuaikan dengan pekerjaan berbeda. Pada ikan
sebagai organisme yang berhubungan dengan air membutuhkan makanan untuk
menyediakan energi yang mereka perlukan. Energi bagi makhluk hidup berasal dari
makanan dimana dari makanan ini akan diubah menjadi energi kimia dan disimpan
dalam tubuh dalam bentuk Adenosin Tri Phosphat (ATP). Dengan adanya energi ini
dapat mengubah energi kinetik dari suatu reaksi metabolisme yang menimbulkan
kerja dan panas. Pada ikan sumber energi diperoleh dari pakan, dimana pada
pakan ikan ini mengandung zat gizi/nutrien yang berasal dari karbohidrat, lemak
dan protein dan dapat terukur secara langsung atas pertolongan bom kalorimeter.
Energi diperlukan untuk melakukan pekerjaan mekanis (aktivitas otot), pekerjaan
kimia (proses kimia yang berlangsung dalam tubuh), kerja elektrik (aktifitas
saraf), dan pekerjaan osmotic (memelihara badan untuk menjaga keseimbangan satu
sama lain dan dengan medium air tawar, payau atau air laut dimana organisme air
itu hidup). Energi yang diperoleh oleh makhluk hidup ini dapat menimbulkan
panas dimana menurut ilmuwan Lavoiser dan La Place (1780) Panas dari tubuh
hewan berasal dari oksidasi zat-zat organik dan makanan yang diberikan
digunakan sebagai sumber energi. Oleh karena itu nilai energi suatu bahan
makanan dapat dipakai sebagai dasar dalam menentukan nilai gizi dari bahan
makanan tersebut.
Energi bebas adalah energi yang
tersedia untuk aktifitas biologi dan pertumbuhan setelah kebutuhan energi terpenuhi.Kuantitas
dan energi yang tersedia untuk pertumbuhan merupakan jenis energi yang paling
utama dari segi pandangan akuakultur. Kebutuhan energi hewan air berbeda-beda
kuantitasnya, hal ini dapat dibedakan berdasarkan jenis ikan yang
dibudidayakan, kebiasaan makan, ukuran ikan, lingkungan dan status reproduksi.
Energi yang disediakan oleh makanan adalah salah satu pertimbangan yang penting
di dalam menentukan nilai gizinya. Energi dinyatakan dalam kilokalori (kkal)
atau kilojoule (kJ). Satu kilokalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk
menaikkan temperatur satu gram air dari 14,5oC menjadi 15,5 oC (dalam air 10C).
Joule adalah satuan tenaga listrik dalam sistem metrik dan satu kkal sama
dengan 4.184 kJ. Sebagai contoh, 70 kkal sama dengan 293.02 kJ atau dapat juga
menggunakan satuan British Thermal Unit (BTU) dimana 1 BTU = 252
kalori. Setelah mempelajari bagian ini, pembaca harus bisa membedakan
bentuk energy dan pengukurannya. Memahami metabolisme energi berkenaan dengan
makanan, persamaan energi dalam keseimbangan dan faktor-faktor yang berpengaruh
pada energi yang menyebabkan kebutuhan ikan akan energi disesuaikan dengan cara
pemberian pakan dalam budidaya ikan dan memahami arti protein energi ratio yang
merupakan perbandingan antara protein optimal dengan energi yang terdapat dalam
pakan ikan.
§
Pemanfaatan Energi
Energi yang diperoleh dari pakan
digunakan sebagai sumber energi utama yang dalam pembagian energi disebut
dengan Gross Energi atau energi kotor. Gross Energi (GE) nilai makanan ini dapat
didefenisikan sebagai total energi yang terdapat dalam makanan. Semua energi
yang diperoleh dari asupan pakan yang dikonsumsi oleh ikan, tidak semuanya
dipergunakan untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan ikan karena energi
tersebut akan dibagi menjadi Digestible energy (DE) yaitu energi yang dapat
dicerna dan Fecal energy (FE) yaitu energi yang digunakan untuk kegiatan
pembuangan hasil eksresi pada ikan berupa feses. Dari Digestible Energy ini
yang selanjutnya akan dipergunakan oleh ikan untuk kegiatan proses metabolisme
dan proses hasil buangan metabolisme yang terbagi menjadi Metabolizable Energy
(ME) yaitu energi yang dapat dipergunakan untuk kegiatan metabolisme dan
Metabolic Excretion yaitu energi yang dikeluarkan oleh ikan untuk proses pembuangan
urin (Urine Excretion) dan Gill Excretion (GE). Energi yang dipergunakan untuk
kegiatan metabolisme didalam tubuh ikan ini dibagi lagi menjadi dua yang akan
dipergunakan untuk kegiatan aktivitas metabolisme seperti kegiatan mengkonsumsi
oksigen dalam media pemeliharaan yang biasa disebut dengan Heat Increment (HiE)
atau dengan kata lain dalam proses fisiologis ikan yang disebut dengan Specific
Dynamic Action yaitu energi yang diperlukan oleh ikan untuk aktivitas hidup
harian ikan. Energi yang tersisa dari proses kegiatan metabolisme adalah energi
bersih yang disebut dengan Net Energy (NE) yang akan dipergunakan maintennce
atau perawatan ikan seperti metabolisme basal, aktivitas ikan, aktivitas
renang, adaptasi terhadap suhu dan sisanya baru akan dipergunakan untuk
pertumbuhan. Jadi energi yang akan dipergunakan untuk pertumbuhan adalah energi
yang tertinggal setelah kebutuhan untuk metabolisme basal ikan terpenuhi dan
jika masih ada yang tersisa energi tersebut akan dipergunakan untuk kegiatan
reproduksi.
§
Energi Metabolisme
Tingkat kebutuhan energi pada
ikan biasanya dikaitkan dengan tingkat kebutuhan protein optimal dalam pakan.
Dalam dunia akuakultur biasa disebut dengan protein energi ratio (P/e). Nilai
protein energi ratio pada ikan konsumsi sebaiknya berkisar antara 8 – 10. Nilai
ini diperoleh dari hasil perhitungan antara kadar protein dalam pakan dengan
jumlah energi yang diperoleh dalam formulasi pakan tersebut pada level energi
yang dapat dicerna (DE). Nilai energy yang diperhitungkan tersebut biasa
disebut dengan energi metabolisme. Energi metabolisme ini diperoleh setelah
nutrien utama karbohidrat, lemak, dan protein mengalami beberapa proses kimia
seperti katabolisme dan oksidasi di dalam tubuh hewan. Energi bebas digunakan
untuk pemeliharaan pada proses kehidupan seperti metabolisme sel, pertumbuhan,
reproduksi dan aktifitas fisik.Keseimbangan antara energi dan protein sangat
penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan ikan budidaya. Apabila kandungan
energi dalam pakan berkurang maka protein dalam tubuh ikan akan dipecah dan
dipergunakan sebagai sumber energi. Seperti kita ketahui pada ikan protein
sangat berperan dalam pembentukan sel baru, jika protein dipakai sebagi sumber
energi maka akan menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat. Oleh karena itu jumlah
energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan ikan budidaya sangat
dipengaruhi oleh jenis ikan, umur ikan, komposisi pakan, tingkat reproduksi dan
tingkat metabolisme standar.
Energi didalam tubuh organisme
biasanya akan diubah menjadi energi kimia yang biasa disebut dengan Adenosin
Triphosphat atau ATP. ATP ini sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai
aktivitas misalnya proses kehidupan biokimia seperti anabolisme atau sintesa,
daya mekanis, tenaga elektris, kerja osmotik dan proses metabolisme lainnya.
ATP adalah suatu energi yang kaya akan molekul karena unit triphosphatnya
berisi dua ikatan phosphoanhydride. Adenosin triphosphat (ATP) adalah daya
penggerak penting karena merupakan energi yang dibutuhkan dalam proses biokimia
ada kehidupan. Ikan merupakan organisme air yang menggunakan protein sebagi
sumber energi utama berbeda dengan manusia yang menggunakan karbohidrat sebagai
sumber energi utama. Oleh karena itu dalam menyusun pakan ikan ada suatu
parameter yang disebut dengan kesimbangan energi yang diperoleh dari
perhitungan nilai energi yang dapat dicerna dibagi dengan kadar protein pakan
ikan. Nilai energi dari setiap kandungan nutrisi pada ikan sangat berbeda,
seperti berdasarkan hasil penelitian dari satu gram protein akan memberikan
nilai energi kotor (GE) sebesar 5,6 kkal/g, sedangkan untuk satu gram lemak
adalah 9,4 kkal/g dan untuk satu gram karbohidrat adalah 4,1 kkal/g. Nilai
energi ini merupakan nilai energi yang diperoleh apabila zat makanan secara
sempurna dibakar menjadi hasil-hasil oksidasi melalui CO2, H2O dan gas
lainnya. Setiap jenis ikan mempunyai daya cerna yang berbeda pada nutrisi
yang dikonsumsinya. Pada ikan salmon merupakan salah satu jenis ikan karnivora
mempunyai kecernaan yang rendah terhadap karbohidrat sehingga energi yang
diperoleh dari karbohidrat hanya dapat dicerna sebanyak 40%, sedangkan ikan
catfish merupakan salah satu jenis ikan omnivora mempunyai kemampuan mencerna
karbohidrat lebih tinggi dibandingkan dengan ikan karnivora yaitu 70%.
§
protein
Protein merupakan nutrisi utama
yang mengandung nitrogen dan merupakan unsur utama dari jaringan dan organ
tubuh hewan dan juga senyawa nitrogen lainnya seperti asam nukleat, enzim,
hormon, vitamin dan lain-lain. Protein dibutuhkan sebagai sumber energi utama
karena protein ini terus menerus diperlukan dalam makanan untuk pertumbuhan dan
perbaikan jaringan yang rusak. Protein mengandung karbon sebanyak 50-55%,
hidrogen 5-7%, dan oksigen 20-25% yang bersamaan dengan lemak dan karbohidrat,
juga mengandung nitrogen sebanyak 15-18%, rata-rata adalah 16% dan sebagian
lagi merupakan unsur sulfur dan sedikit mengandung fosfat dan besi. Oleh
karena itu beberapa literatur mengatakan bahwa protein adalah makro molekul
yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan boleh juga berisi
sulfur. Kadar nitrogen pada protein dapat dibedakan dari lemak dan karbohidrat
serta komponen bahan organik lainnya. Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu
Proteos yang berarti pertama atau utama. Hal ini dikarenakan protein merupakan
makromolekul yang paling berlimpah didalam sel hidup dan merupakan 50% atau
lebih berat kering sel. Protein dalam setiap sel mahluk hidup tersimpan dalam
jaringan dan organ dan sebagai komponen utama jaringan tubuh ikan. Nutrient ini
di perlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan serta perawatan jaringan dan organ.
Tidak ada bahan gizi lain yang dapat menggantikan peran utamanya dalam
membangun dan memperbaiki sel dan jaringan yang rusak. Sebagai tambahan protein
juga berperan untuk kontraksi otot dan komponen enzim, hormon dan antibodi.
Protein dalam bentuk komplek sebagai heme, karbohidrat, lipid atau asam
nukleat. Hewan air harus mengkonsumsi protein untuk menggantikan jaringan tubuh
yang aus/rusak (perbaikan) dan untuk mensintesis jaringan baru (pertumbuhan dan
reproduksi).
Selain itu protein mempunyai
peranan biologis karena merupakan instrument molekuler yang mengekspresikan
informasi genetik. Semua protein pada makhluk hidup dibangun oleh susunan yang
sama yaitu 20 macam asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai
aktivitas biologi. Dari 20 macam asam amino ini dibagi menjadi dua kelompok
yaitu asam amino essensial sebanyak 10 macam merupakan asam amino yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh tetapi tubuh ikan tidak dapat mensintesisnya, dan asam
amino non essensial sebanyak 10 macam yaitu asam amino yang dibutuhkan oleh
tubuh dan dapat disintesis dalam tubuh ikan itu sendiri. Dalam bab lain anda
akan dipelajari tentang sepuluh asam amino yang penting yang diperlukan oleh
ikan dan struktur bahan kimia, membedakan antara asam amino essensial dan asam
amino non-essensial; asam amino yang diserap ikan; efek defisiensi dan
kelebihan dari asam amino berkenaan dengan aturan makan ikan ; prosedur
bagaimana cara menentukan kebutuhan asam amino secara kwantitatif dan
kwalitatif pada ikan; metoda mengevaluasi mutu protein; dan bagaimana cara
menentukan kebutuhan protein beberapa jenis ikan budidaya.
§
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah
satumakro nutrient dan menjadi sumber energi utama pada manusia dan hewan
darat. Pada ikan, tingkat pemanfaatn karbohidrat dalam pakan umumnya rendah
pada khususnya hewan karnivora, karena pada ikan sumber energi utama adalah
protein. Ikan karnivora lebih sedikit mengkonsumsi karbohidrat dibandingkan
dengan omnivora dan herbivora. Selain itu ikan yang hidup diperairan tropis dan
air tawar biasanya lebih mampu memanfaatkan karbohidrat daripada ikan yang
hidup diperairan dingin dan air laut. Ikan laut biasanya lebih menggunakan
protein dan lemak sebagai sumber energi daripada karbohidrat, tetapi peranan
karbohidrat dalam pakan ikan sangat penting bagi kehidupan dan pertumbuhan
ikan. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa ikan yang diberi pakan
dengan kandungan protein tinggi tanpa karbohidrat dapat menyebabkan penurunan
laju pertumbuhan dan retensi protein tubuh. Selain itu pakan yang mengandung
karbohidrat terlalu sedikit akan menyebabkan terjadinya tingkat katabolisme
protein dan lemak yang tinggi untuk mensuplai kebutuhan energi ikan dan
menyediakan metabolisme lanjutan (intermedier) untuk sintesis senyawa biologi
penting lainnya, sehingga pemanfaatan protein untuk pertumbuhan berkurang. Oleh
karena itu pada komposisi pakan ikan harus ada keseimbangan antara karbohidrat,
protein dan lemak, dimana ketiga nutrien tersebut merupakan sumber energi bagi
ikan untuk tumbuh dan berkembang. Karbohidrat merupakan senyawa organik
yang tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H) dan Oksigen (O) dalam suatu
perbandingan tertentu.Karbohidrat berdasarkan analisa proksimat terdiri dari
serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen. Karbohidrat biasanya terdapat
pada tumbuhan termasuk pada gula sederhana, kanji, selulosa, karet dan jaringan
yang berhubungan dan mengandung unsur C,H,O dengan rasio antara hidrogen dan
oksigen 2:1 yang hampir serupa dengan H2O dan kemudian dinamakan
”karbohidrat”.Formula umum karbohidrat adalah Cn (H2O)2.
Karbohidrat adalah sumber energi
yang murah dan dapat menggantikan protein yang mahal sebagai sumber energi.
Selain itu karbohidrat merupakan Protein sparing effect yang artinya
karbohidrat dapat digunakan sebagai sumber energi pengganti bagi protein dimana
dengan menggunakan karbohidrat dan lemak sebagai sumber bahan baku maka hal ini
dapat mengurangi harga pakan. Pemanfaatan karbohidrat sebagai sumber energi
dalam tubuh dapat juga dipengaruhi oleh aktivitas enzim dan hormon. Enzim dan
hormon ini penting untuk proses metabolisme karbohidrat dalam tubuh seperti
glikolisis, siklus asam trikarboksilat, jalur pentosa fosfat, glukoneogenes dan
glikogenesis. Selain itu dalam aplikasi pembuatan pakan karbohidrat seperti
kanji, zat tepung, agar-agar, alga, dan getah dapat juga digunakan sebagai
pengikat makanan (binder) untuk meningkatkan kestabilan pakan dalam air pada
pakan ikan dan udang.
Diposkan oleh Munawaroh,SP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar