Ikan nila merupakan jenis ikan untuk konsumsi dan hidup di
air tawar ikan ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta sangat mudah
dipasarkan karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling sering dikonsumsi
sehari-hari oleh masyarakat. Dengan teknik budidaya yang sangat mudah serta
pemasarannya yang cukup luas sehingga budidaya ikan nila sangat layak dilakukan
baik skala rumah tangga maupun skala besar atau perusahaan.
Sumber daya
alam berupa perairan tawar (fresh water ) memiliki potensi yang cukup besar
untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya ikan mas. luas perairan umum di
indonesia yang terdiri atas sungai, rawa, serta danau alam, dan buatan seluas
hampir mendekati 13 juta hektare. Hal ini merupakan potensi alam yang sangat
baik bagi pengembangan usaha perikanan di indonesia. Jadi, bila dibandingkan
dengan luas perairan yang ada, hasil budidaya ikan air tawar di indonesia tentu
belum maksimal.
Karya tulis yang
kami buat ini merupakan pengembangan dari hasil kerja keras para ahli dari
berbagai disiplin ilmu yang terhimpun
dan dari hasil-hasil penelitian para ahli yang sudah pernah publikasikan
melalui media massa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada sumua anggota
kelompok yang turut serta dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini,
kami ucapkan terima kasih semoga harapan kita bersama mendapat ridho dari Allah
SWT,aminn.
Kami menyadari bahwa penyusunan karya
tulis ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu kami memohon ma’af yang sebesar-besarnya.
Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut :
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Crdo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
Terdapat beberapa jenis nila yang dikenal di masyarakat
antara lain : nila biasa, nila merah (nirah), nila albino, nila gesit, dan nila
gift
Persyaratan Lokasi Budidaya Ikan Nila
Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah
liat/lempung tidak berporos jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang
besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar
antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak
tinggi.
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih tidak
terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun dan minyak/limbah
pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan
ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang
kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena
banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk
pertumbuhan ikan. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan yang
dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di
kolam dan tambak angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm.
Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi
perairan tenang dan bersih, karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan
baik di air arus deras.
Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar
antara 6-8,5. Sedangkan keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8.
Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30 ÂșC.
Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.
Persiapan Kolam
Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk
membudidayakan ikan nila. Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu
dipersiapakan secara maksimal dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Pengeringan kolam.
Perbaikan pematang saluran pemasukkan dan pengeluaran.
Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2.
Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/
m2 dan TSP gram/ m2.
Pengisian air kolam.
Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida.
Untuk mencegah hewan/ikan lain masuk maka dapat dipasang
saringan pada pintu masuk air.
Kedalaman air 80 – 150 cm kemudian tutup pintu pemasukkan
dan pengeluarannya biarkan air tergenang.
Ada dua cara penggunaan probiotik yang bisa
dimanfaatkan petani Lele untuk mendongkrak hasil kolamnya.
Probiotik untuk
menggemburkan dasar kolam sekaligus memelihara kualitas air. Probiotik ini
cukup diguyurkan ke air kolam pada pagi hari setiap dua minggu sekali supaya
air selalu sehat, tidak blooming dan penuh dengan plankton sebagai pakan alami.
2. Probiotik untuk memacu pertumbuhan ikan sendiri sekaligus membentengi dari kemungkinan terkena penyakit atau stres. Probiotik itu harus dicampurkan ke pakan, pakan pelet ataupun daun-daunan .
2. Probiotik untuk memacu pertumbuhan ikan sendiri sekaligus membentengi dari kemungkinan terkena penyakit atau stres. Probiotik itu harus dicampurkan ke pakan, pakan pelet ataupun daun-daunan .
Penebaran ikan nila dilakukan setelah 5 – 7 hari pengisian
air kolam.
Penebaran Benih Ikan Nila
Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan
baik, maka pada hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian
air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini
yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya
berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada
tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan
atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor. Untuk
mengetahui cara membuat bibit ikan nila unggulan silahkan lihat.
Pemberian Pakan
Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari
dengan komposisi makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini
bisa terdiri dari dedak, ampas kelapa, sisa-sisa makanan dapur dan pelet dengan
ukuran protein 20-30%, lemak 70% (maksimal) karbohidrat 63 – 73%. Umumnya
pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam sehari secara adlibitum yakni pada
(pagi, siang dan sore).
Penyakit Ikan
Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius
yang disebabkan oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti
populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran baik dan
sebagainya. Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan
memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut. Apabila sudah
terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila maka semua upaya yang
dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic
atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal. Untuk
mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan adalah
melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan
yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan
penyiapan dari permulaan.
Pemanenan Ikan Nila
Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa
pemeliharaan 4 – 6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan
memiliki berat yang bevariasi yaitu antara 400-600 gram/ekor. Bila ukuran berat
dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal maka pemanenan bisa juga
dilakukan dengan sistem bertahap dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar).
Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara
bertahap. Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan
cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara
keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan
memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang. Dalam budidaya ikan
nila tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kolam yang terbuat dari semen
taupun langsung menggunakan tanah melainkan juga dapat menggunakan kolam yang
terbuat dari terpal.