Pengertian
dan Definisi dari Plankton adalah organisme mikroskopis yang berada di
permukaan perairan dan berfungsi sebagai produsen ekosistem perairan. Sebagai
biota mikroskopis perairan, plankton sangat berperan sebagai produsen primer
dan sekunder. Plankton sebagai sumber makanan bagi organisme yang hidup di
perairan. Plankton juga sering digunakan sebagai tolak ukur kesuburan perairan
dengan melihat dominansi jenis-jenis atau berkurangnya suatu jenis karena
adanya gangguan terhadap ekosistem perairan seperti adanya pencemaran. Oleh
sebab itu plankton perlu dianalisis keanekaragaman jenisnya. Kepadatan
plankton diukur dengan menggunakan alat plankton net berukuran 200 mesh yang di
bagian bawahnya ditampung dengan botol flakon ber volume 11 ml. Air diambil
dengan menggunakan ember berukuran 5 liter dan dituangkan ke dalam plankton net
maka plankton yang tertampung pada botol flakon telah terpadatkan dari volume 5
liter air menjadi 11 ml air untuk kepadatan plankton diukur dengan menggunakan
mikroskop binokuler. Sampel plankton dalam botol flakon diteteskan pada
hemacytometer kemudian dihitung jumlah jenis setiap selnya. Plankton
terdiri dari fitoplankton dan zooplankton, fitoplankton adalah plankton yang
menyerupai tumbuhan sehingga mampu melakukan fotosintesis dan merupakan
pensuplai utama oksigen terlarut di perairan sedangkan zooplakton adalah jenis
hewan meskipun sebagai pemanfaatan langsung fitoplankton yang merupakan
produsen sekunder perairan.
Definisi
dan Pengertian zooplankton yang diberikan oleh Nybakken adalah hewan-hewan laut
yang planktonik sedangkan fitoplankton merupakan tumbuhan laut yang bebas
melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis. Plankton merupakan
makanan alami larva organisme perairan. Sebagai produsen utama di perairan
adalah fitoplankton, sedangkan organisme konsumen adalah zooplankton, larva,
ikan, udang, kepiting dan sebagainya. Zooplankton merupakan sumber makanan
penting bagi nekton pada tingkat juvenil. Beberapa jenis nekton perairan telah
berkembang biak dan membesarkan anak-anaknya di hutan mangrove. Semakin besar
densitas zooplankton, maka semakin besar pula nekton.
Menurut
fungsinya plankton dapat diklasifikasikan menjadi empat golongan utama yaitu :
§ Fitoplankton.
§ Zooplankton.
§ Bakterioplankton dan
§ Virioplankton.
Penjelasan
klasifikasi jenis plankton menurut fungsinya
§ Fitoplankton
Fitoplankton
disebut juga plankton nabati adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau
melayang dilaut ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata
telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm).
fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal tetapi juga ada yang
berbentuk rantai. Meskipun ukurannya sangat kecil namun fitoplankton dapat
tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna
pada air laut.
Fitoplankton
mempunyai fungsi penting di laut karena bersifat autotrofik yakni dapat
menghasilkan sendiri bahan organik makanannya. Selain itu fitoplankton juga
mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan bahan organik karena
mengandung klorofil karena kemampuannya ini fitoplankton disebut sebagai primer
producer.
Bahan
organik yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi untuk menjalan
segala fungsinya tetapi disamping itu energi yang terkandung didalam
fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seperti
udang, ikan, cumi – cumi sampai ikan paus yang berukuran raksasa bergantung
pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai
makanan.
§ Zooplankton
Zooplankton
disebut juga plankton hewani adalah hewan yang hidupnya mengapung atau melayang
dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat
ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik yang
maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik.
Oleh karena itu untuk kelangsungan hidupnya ini sangat bergantung pada bahan
organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya jadi zooplankton lebih
berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik. Ukurannya yang paling
umum berkisar 0,2 – 2 mm tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya
ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih 1 m. Kelompok yang paling umum
ditemui antara lain kopepod (copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid),
amfipod (amphipod, kaetognat, chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai
dari perairan pantai perairan estuaria di depan muara sampai ke perairan di
tengah samudra dari perairan tropis hingga ke perairan kutub.
Zooplankton
ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam ada pula
yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan.
Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar
Taut (bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika
masih berupa terlur dan larva. Baru dikemudianhari menjelang dewasa sifat
hidupnya yang semula sebagai plankton berubah menjadi nekton atau bentos.
§ Bakterioplankton
Bakterioplankton
adalah bakteri yang hidup sebagai plankton sekarang orang makin memahami bahwa
bakteri pun banyak yang hidup sebagai plankton dan berperan penting dalam lour
hara (nutrient cycle) dalam ekosistem laut yang mempunyai ciri yang khas dan
ukurannya sangat halus (umumnya < 1 µm) tidak mempunyai inti sel dan umumnya
tidak mempunyai klorofil yang dapat berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam
ekosistem laut adalah sebagai pengurai (decomposes) semua biota laut yang mati
akan diuraikan oleh bakteri sehingga akan menghasilkan hara seperti fosfat,
nitrat, silikat, dan sebagainya. Hara ini kemudian akan didaur ulangkan dan
dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalam proses fotosintesis.
§ Virioplankton
Virioplankton
adalah virus yang hidup sebagai plankton dan virus ini ukurannya sangat kecil
(kurang dari 0,2 um) dan menjadikan biota lainnya terutama bakterioplankton dan
fitoplankton sebagai inang (host). Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan
kegiatan hayati tetapi virus ini dapat pula memecahkan dan mematikan sel-sel
inangnya. Baru sekitar dua dekade lalu para ilmuwan banyak mengkaji
virioplankton ini dan menunjukkan bahwa virioplankton pun mempunyai fungsi yang
sangat penting dalam daur karbon (carbon cycle) di dalam ekosistem laut.
Menurut
daur hidup plankton dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan yaitu :
§ Holoplankton
§ Meroplankton
§ Tikoplankton
Penjelasan
klasifikasi jenis plankton menurut daur hidup
§ Holoplankton
Dalam
kelompok ini termasuk plankton yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai
plankton mulai dari telur, larva, hingga dewasa. Kebanyakan zooplankton
termasuk dalam golongan ini contohnya kokepod, amfipod, salpa, kaetognat.
Fitoplankton termasuk juga umumnya adalah holoplankton.
§ Meroplankton
Plankton
dari golongan ini menjadi kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal
dari daur hidup biota tersebut yakni pada tahap sebagai telur dan larva saja.
Beranjak dewasa ia akan berubah menjadi nekton yakni hewan yang dapat aktif
berenang bebas atau sebagai bentos yang hidup menetap atau melekat didasar
laut. Oleh sebab itu meroplankton sering pula disebut sebagai plankton
sementara. Pada umumnya ikan menjalani hidupnya sebagai plankton ketika
masih dalam tahap telur dan larva kemudian menjadi nekton sstelah dapat
berenang bebas. Kerang dan karang adalah contoh hewan yang pada awalnya hidup
sebagai plankton pada tahap telur hingga larva yang selanjutnya akan menjalani
hidupnya sebagai bentos yang hidup melekat atau manancap didasar
laut. Meroplankton ini sangat banyak ragamnya dan umumnya mempunyai bentuk
yang sangat berbeda dari bentuk dewasanya. Larva crustacea seperti udang dan
kepiting mempunyai perkembangan larva yang bertingkat-tingkat dengan bentuk
yang sedikitpun tidak menunjukkan persamaan dengan bentuk yang dewasa.
Pengetahuan mengenai meroplankton ini menjadi sangat penting dalam kaitannya
dengan upaya budidaya udang, crustacea, mollusca dan ikan.
§ Tikoplankton
Tikoplankton
sebenarnya bukanlah plankton yang sejati karena biota ini dalam keadaan
normalnya hidup didasar laut sebagai bentos. Namun karena gerak air menyebabkan
ia terlepas dari dasar dan terbawa arus mengembara sementara sebagai plankton.
Menurut
sebaran horisontal plankton dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu :
§ Plankton Neritik
§ Plankton Oseanik
Penjelasan
klasifikasi jenis plankton menurut sebaran horizontal
Plankton
terdapat di lingkungan air tawar hingga tengah samudra dari perairan tropis
hingga ke perairan kutub boleh dikatakan tak ada permukaan laut yang tidak
dihuni oleh plankton. Berdasarkan sebaran horizontalnya plankton dibagi
menjadi:
§ Plankton Neritik
Plankton
neritik (neritic plankton) hidup di perairan pantai dengan salinitas (kadar
garam) yang relatif rendah. Kadang-kadang masuk sampai ke perairan payau di
depan muara dengan salinitas sekitar 510 psu (practical salinity unit, dulu
digunakan istilah °/oo atau permil, g/kg). Akibat pengaruh lingkungan yang
terus-menerus berubah disebabkan arus dan pasang surut komposisi plankton
neritik ini sangat kompleks bisa merupakan campuran plankton laut dan plankton
asal perairan tawar. Beberapa di antaranya malah telah dapat beradaptasi dengan
lingkungan estuaria (muara) yang payau misalnya Labidocera muranoi.
§ Plankton Oseanik
Plankton
oseanik (oceanic plankton) hidup di perairan lepas pantai hingga ke tengah
samudra karena itu plankton oseanik ditemukan pada perairan yang salinitasnya
tinggi. Karena luasnya wilayah perairan oseanik ini maka banyak jenis plankton
tergolong dalam kelompok ini. Penggolangan seperti di atas tidaklah
terlalu kaku karena ada juga plankton yang hidup mulai dari perairan neritik
hingga oseanik hingga dapat disebut neritik-oseanik. Penjelasan
klasifikasi jenis plankton menurut sebaran vertikal dapat dilihat dibawah ini :
Plankton
yang hidup di laut mulai dari lapisan tipis di permukaan sampai pada kedalaman
yang sangat dalam menurut sebaran vertikal plankton dapat diklasifikasikan
menjadi tiga golongan yaitu :
§ Epiplankton
§ Mesoplankton
§ Hipoplankton
Penjelasan
klasifikasi jenis plankton menurut sebaran vertikal
§ Epiplankton
Epiplankton
adalah plankton yang hidup di lapisan permukaan sampai kedalaman sekitar 100 m.
Lapisan laut teratas ini kira-kira sedalam sinar matahari dapat menembus namun
dari kelompok epilankton ini ada juga yang hanya hidup di lapisan yang sangat
tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan udara flankton semcam ini
disebut neuston. Contoh yang menarik adalah fitoplankton Trichodesmium yang
merupakan sianobakteri berantai panjang yang hidup di permukaan dan mempunyai
keistimewaan dapat mengikat nitrogen langsung dari udara. Neuston yang hidup
pada kedalaman sekitar 0-10 cm disebut hiponeuston. Ternyata lapisan tipis ini
mempunyai arti yang penting karena bisa mempunyai komposisi jenis yang
kompleks. Dari kelompok neuston ini ada juga yang mengambang di permukaan
dengan sebagian tubuhnya dalam air dan sebagian lain lagi tersembul ke udara
ini disebut pleuston.
§ Mesoplankton
Mesoplankton
yakni plankton yang hidup di lapisan tengah pada kedalaman sekitar 100-400 m
(jangan dikelirukan dengan ukuran plankton yang istilahnya sama). Pada lapisan
ini intensitas cahaya sudah sangat redup sampai gelap oleh sebab itu di lapisan
ini fitoplankton yang memerlukan sinar matahari untuk fotosintesis umumnya
sudah tidak dijumpai. Lapisan ini dan lebih dalam didominasi oleh zooplankton
beberapa seperti Eucheuta marina tersebar secara vertikal sampai ke lapisan ini
atau lebih dalam. Dari kelompok eufausid juga banyak yang terdapat di lapisan
ini misalnya Thysanopoda, Euphausia, Thysanoessa, Nematoscelis. Tetapi eufausid
ini juga dapat melakukan migrasi vertikal sampai ke lapisan di atasnya.
§ Hipoplankton
Hipoplankton
adalah plankton yang hidupnya pada kedalaman lebih dari 400 m. Termasuk dalam
kelompok ini adalah batiplankton (bathyplankton) yang hidup pada kedalaman >
600 m dan abisoplankton (abyssoplankton) yang hidup di lapisan yang paling
dalam sampai 3000-4000 m. Sebagai contoh dari kelompok eufausid,
Bentheuphausia ambylops dan Thysanopoda adalah jenis tipikal laut dalam yang
menghuni perairan pada kedalaman lebih dari 1500 m. Kelompok kaetognat
eukrohnia hamata dan eukrohnia bathypelagica termasuk yang hidup pada kedalaman
lebih dari 1000 m.
Diposkan
oleh Hari Sampurno